BeritaKebijakan PemerintahPemerintahan Kelurahan

Bapang Bulog Tahap 3 Cair, mengantipasi inflasi dan mengantisipasi Inflasi di daerah

MALANG, KIM-RODOWO, – Yulita Kasi PM Kelurahan Oro-oro Dowo Kecamatan Klojen Kota Malang menyampaikan informasi bahwa hari ini, Senin, (6/11) telah dilaksanakan penyaluran bantuan sosial BAPANG BULOG Tahap 3 sebanyak 195 KPM (kelompok penerima manfaat).

BAPANG (bantuan pangan) berupa beras yang disalurkan oleh Bulog melalui PT. Pos Indonesia sebanyak 195 KPM se-Kelurahan Oro-oro Dowo dilaksanakan di kantor Kelurahan tepat pukul 09.00 dan tersalur hingga pukul 13.01 WIB. Senin, (6/11/2023)

Sekedar informasi, Bapang Bulog, sesuai rencana, pemerintah akan Siapkan Bantuan Beras 10 Kg hingga Maret 2024 nanti.

Yulita selaku Kasi PM Kelurahan Oro-oro Dowo melakukan pendampingan penyaluran bantuan pangan yang dilakukan oleh petugas PT. Pos Indonesia dan kader Puskesos penyaluran Bapang Bulog.

Menurut Putri, kader Puskesos Kelurahan menyampaikan hari ini ada 195 KPM, yang seharusnya 191 KPM. Karena ada tambahan 4 orang keluarga penerima manfaat (KPM), dan yang bersangkutan langsung mendapatkan 3 bulan rapelan.

“Per KPM mendapatkan 10kg beras tetapi yang 4 orang mendapatkan 30kg beras langsung karena ada rapelan 3 bulan,” tutur Putri.

Ia menjelasakan penambahan 4 orang tersebut dilakukan by system dari Dinsos Kota Malang.

Yulita Kasi PM Kelurahan, juga menegaskan bahwa Bapang Bulog ini disalurkan sesuai dengan mekanisme dan survey keluarga penerima manfaat yang telah dilakukan oleh RT/RW, kader sosial/Puskesos dan Dinsos terkait.

Dihubungi secara terpisah, Solikin, Lurah Oro-oro Dowo berpesan agar bantuan yang tidak seberapa ini diharapkan bermanfaat bagi keluarga.

“Harapan kami, dengan bantuan pangan untuk masyarakat dari Bulog yang disalurkan melalui PT. Pos Indonesia ini semoga bermanfaat dan setidaknya mengurangi beban pangan keluarga,” tutur Solikin.

“Kami ucapkan terimakasih kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan pangan ini setidaknya mampu mengatasi permasalah beras yang naik turun dan juga untuk mengantisipasi inflasi ekonomi daerah,” tutupnya. (awik/Qq/kdr)

Editor: sandika maulana putra