Berita

TP PKK Study Tiru Penerapan UMKM Berbasis Lingkungan ke Lumajang

KOTA MALANG | KKM-RODOWO || TP PKK Kelurahan Oro-oro Dowo Kecamatan Klojen melaksanakan Study Tiru penerapan UMKM berbasis Lingkungan di Kelurahan Ditrotunan Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang. Jumat, (17/4/2024)

Ikut dalam rombongan, ibu camat Klojen, Mimin Heri Sunarko, Solikin SE., Ibu Lurah, Nanik Purwati., Ali, Bendahara., Dra. Yulita, Kasi PM., Yuana Kasi Sarpras., M. Nasa’i Kasi Trantip., Daniel, Penyuluh KB., dan seluruh staff kelurahan. KIM-Rodowo turut serta.

Ikut rombongan juga, Arif dan Andry Babinsa Kelurahan, dan seluruh anggota pengurus TP PKK Kelurahan/RW, BKM, dan perwakilan ketua RW Kelurahan Oro-oro Dowo.

Solikin SE., sampaikan bahwa pentingnya study tiru itu adalah sharing untuk belajar bagaimana memanfaatkan lahan sempit agar bisa produktif dan bagaimana UMKM tumbuh sehat seperti yang dilakukan oleh warga kelurahan Ditrotunan Kabupaten Lumajang.

Disambut di Aula Kelurahan Ditrotuna, Eyin Krida Laksono, Lurah Kelurahan Ditrotunan Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang yang memiliki tanggungjawab wilayah, yang terdiri dari 8 RW dan 34 RT, dengan penduduk kurang lebih 5.700 penduduk.

Dalam sambutan balasan, “Mohon maaf, bagi saya kurang pas bila program kegiatan ini bernama study tiru, kenapa?, karena setiap wilayah itu mempunyai keunikan, keunggulan dan keistimewaan yang berbeda. Saya kok sepakat apa yang disampaikan Pak Solikin, yaitu dengan istilah ‘sharing’! Ya Sharing saja!” Tuturnya.

“Karena bagaimana pun juga, yang namanya PKK itu adalah pemberdayaan untuk kesejahteraan keluarga. Contohnya begini, kita tidak boleh lalai memiliki tanggungjawab terhadap keluarga. Janganlah berangkat berkegiatan PKK sementara di rumah belum masak buat suami dan anak-anak. Masak itu bisa dikatakan sejahtera,” lanjutnya.

“Ya. Dengan sharing ini, barangkali di sini ada kelebihan apa dan di sana ada kelebihan apa, dengan begitu barangkali bisa diterapkan di masing-masing tempat kita. Misalkan, UMKM, dengan bikin bikang, mungkin dengan inovasi bikin bikang yang untuk dipasarkan di mana pembeli yang bikin sendiri dan pembeli melayani dirinya sendiri. Ini inovasi UMKM.” Idenya.

Terkait memanfaatkan lahan kecil yang ada di lingkungan warga, dengan tanaman berumur pendek yang cepat untuk dikonsumsi dan dimanfaatkan oleh warga, sehingga terjadi peningkatan perekonomian keluarga.

Tentu saja pemerintah hanya memberikan dukungan bibit dan memberikan perlindungan, serta peningkatan skill pengelolaan pertanian keluarga.

Awak media KIM-Rodowo, tergabung dalam kontingen study tiru murmuring (grundel) dalam hati, yang penting, bagaimana pemerintah bisa dan mampu menyediakan lahan untuk produktifitas menangani persoalan marketing UMKM.

Dan termasuk horticultural sosial di lingkungan keluarga, karena ini juga bagian peningkatan produktifitas UMKM.

UMKM bisa hidup dengan fasilitas tempat pemasaran peserta UMKM. UMKM adalah sendi dan nadinya roda perekonomian daerah. UMKM tidak boleh dibunuh oleh pengusaha besar, seperti kasus warung Madura tidak boleh buka 24 jam!

Karena waktunya pendek, hari jumat (17/4), rombongan melanjutkan perjalanan menuju Masjid Jami’ Lumajang untuk melaksanakan sholat Jumat.

Dilanjutkan menuju tempat wisata B29. Wisata ke B29 adalah untuk melihat dari jauh kawah Gunung Bromo yang berdekatan dengan Gunung Semeru.

Jalan menanjak di barengi turunnya kabut terasa dingin saat ada di lokasi, tetapi rasa gembira dan mengagumi keindahan alam yang ada di sekitarnya.

Diakhiri berfoto ria dan mengabadikan background gunung serta lembah yang terlihat indah, sangat menawan bagi wisatawan yang sedang berkunjung. (awik/kdr)

Editor: sandika putra maulana

Berita

TP PKK Study Tiru Penerapan UMKM Berbasis Lingkungan ke Lumajang

KOTA MALANG | KKM-RODOWO || TP PKK Kelurahan Oro-oro Dowo Kecamatan Klojen melaksanakan Study Tiru penerapan UMKM berbasis Lingkungan di Kelurahan Ditrotunan Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang. Jumat, (17/4/2024)

Ikut dalam rombongan, ibu camat Klojen, Mimin Heri Sunarko, Solikin SE., Ibu Lurah, Nanik Purwati., Ali, Bendahara., Dra. Yulita, Kasi PM., Yuana Kasi Sarpras., M. Nasa’i Kasi Trantip., Daniel, Penyuluh KB., dan seluruh staff kelurahan. KIM-Rodowo turut serta.

Ikut rombongan juga, Arif dan Andry Babinsa Kelurahan, dan seluruh anggota pengurus TP PKK Kelurahan/RW, BKM, dan perwakilan ketua RW Kelurahan Oro-oro Dowo.

Solikin SE., sampaikan bahwa pentingnya study tiru itu adalah sharing untuk belajar bagaimana memanfaatkan lahan sempit agar bisa produktif dan bagaimana UMKM tumbuh sehat seperti yang dilakukan oleh warga kelurahan Ditrotunan Kabupaten Lumajang.

Disambut di Aula Kelurahan Ditrotuna, Eyin Krida Laksono, Lurah Kelurahan Ditrotunan Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang yang memiliki tanggungjawab wilayah, yang terdiri dari 8 RW dan 34 RT, dengan penduduk kurang lebih 5.700 penduduk.

Dalam sambutan balasan, “Mohon maaf, bagi saya kurang pas bila program kegiatan ini bernama study tiru, kenapa?, karena setiap wilayah itu mempunyai keunikan, keunggulan dan keistimewaan yang berbeda. Saya kok sepakat apa yang disampaikan Pak Solikin, yaitu dengan istilah ‘sharing’! Ya Sharing saja!” Tuturnya.

“Karena bagaimana pun juga, yang namanya PKK itu adalah pemberdayaan untuk kesejahteraan keluarga. Contohnya begini, kita tidak boleh lalai memiliki tanggungjawab terhadap keluarga. Janganlah berangkat berkegiatan PKK sementara di rumah belum masak buat suami dan anak-anak. Masak itu bisa dikatakan sejahtera,” lanjutnya.

“Ya. Dengan sharing ini, barangkali di sini ada kelebihan apa dan di sana ada kelebihan apa, dengan begitu barangkali bisa diterapkan di masing-masing tempat kita. Misalkan, UMKM, dengan bikin bikang, mungkin dengan inovasi bikin bikang yang untuk dipasarkan di mana pembeli yang bikin sendiri dan pembeli melayani dirinya sendiri. Ini inovasi UMKM.” Idenya.

Terkait memanfaatkan lahan kecil yang ada di lingkungan warga, dengan tanaman berumur pendek yang cepat untuk dikonsumsi dan dimanfaatkan oleh warga, sehingga terjadi peningkatan perekonomian keluarga.

Tentu saja pemerintah hanya memberikan dukungan bibit dan memberikan perlindungan, serta peningkatan skill pengelolaan pertanian keluarga.

Awak media KIM-Rodowo, tergabung dalam kontingen study tiru murmuring (grundel) dalam hati, yang penting, bagaimana pemerintah bisa dan mampu menyediakan lahan untuk produktifitas menangani persoalan marketing UMKM.

Dan termasuk horticultural sosial di lingkungan keluarga, karena ini juga bagian peningkatan produktifitas UMKM.

UMKM bisa hidup dengan fasilitas tempat pemasaran peserta UMKM. UMKM adalah sendi dan nadinya roda perekonomian daerah. UMKM tidak boleh dibunuh oleh pengusaha besar, seperti kasus warung Madura tidak boleh buka 24 jam!

Karena waktunya pendek, hari jumat (17/4), rombongan melanjutkan perjalanan menuju Masjid Jami’ Lumajang untuk melaksanakan sholat Jumat.

Dilanjutkan menuju tempat wisata B29. Wisata ke B29 adalah untuk melihat dari jauh kawah Gunung Bromo yang berdekatan dengan Gunung Semeru.

Jalan menanjak di barengi turunnya kabut terasa dingin saat ada di lokasi, tetapi rasa gembira dan mengagumi keindahan alam yang ada di sekitarnya.

Diakhiri berfoto ria dan mengabadikan background gunung serta lembah yang terlihat indah, sangat menawan bagi wisatawan yang sedang berkunjung. (awik/kdr)

Editor: sandika putra maulana

Berita

Halal bihalal 1 Syawal 1445 H FKA BKM Kecamatan Klojen Kota Malang

KOTA MALANG | KIM-RODOWO || – Forum Komunikasi Antar BKM (FKA BKM) Kecamatan Klojen menggelar Halal bihalal di kantor Kelurahan Rampal Claket Jl. Jaksa Agung Suprapto gg 2, Kecamatan Klojen, dihadiri 7 Kelurahan dari 11 kelurahan yang diundang. Minggu, (24/4)

Disampaikan oleh Sugito, ketua FKA BKM Kecamatan Klojen menyampaikan ketidak hadiran beberapa anggota FKA BKM tersebut sudah menyampaikan ijin via WA, karena ada kegiatan lain yang bersamaan.
Senin, (6/5/2024)

Acara dibuka oleh Samsul Hadi, Seketaris FKA BKM Kecamatan Klojen, ia sampaikan pentingnya membangun silaturahmi antar BKM Kecamatan Klojen yang fakum selama pandemi covid 19 yang lalu.

Selanjutnya rapat koordinasi yang dikemas halal bihalal 1 syawal 1444 H, disampaikan oleh Sugito, ketua FKA BKM, bahwa masih dalam bulan syawal pentingnya meningkatkan silaturahmi antar anggota pengurus BKM dengan tujuan kedepan lebih baik dan meningkatkan progresifitas program-program BKM.

Acara halal bihalal yang didalamnya termuat rapat koordinasi, semua pengurus BKM dari 7 kelurahan menyampaikan pengalaman dan kendala yang dialami oleh masing-masing BKM.

Imam, Koordinator BKM Mandiri Kelurahan Penanggungan menyampaikan beberapa hal terkait progres program yang selama ini berkemang baik atas dasar komunikasi baik antara lembaga kelurahan (LPMK) dan pemerintah kelurahan, dalam hal ini adalah lurah.

“Pentingnya membangun komunikasi antar lembaga. Kami, selaku PK BKM, bisa bekerja sama dengan LPMK dan membangun sinergisitas dengan Pokmas Kelurahan. Jadi, kami selalu dilibatkan di semua kegiatan kelurahan maupun di LPMK,” tuturnya.

Forum FKA BKM, menyinggung terkait sanitasi dan lingkungan, banyaknya BKM yang tidak terlibat di pelaksanaan program kegiatan, khususnya program sanitasi komunal maupun individu (msyarakat), melalui implementasi pengajuan lewat musrenbang yang dikelolah oleh LPMK.

Sesuai dengan program pemerintah terkait pembangunan sanitasi pribadi maupun komunal dengan anggaran APBD Kota Malang, dengan tujuan terciptanya lingkungan bersih dari limbah kotoran (BAB) yang dibuang ke kali, forum tersebut berharap pemerintah bisa melibatkan BKM sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat dan/atau sebagai lembaga kelurahan untuk bersinergi dengan LPMK.

Harapan dari FKA BKM tersebut agar ditingkatkan sinergisitas antar tiga lembaga yang ada di kelurahan, 3 lembaga tersebut adalah LPMK, Kelurahan dan BKM. Bahwa 3 lembaga itu sering disebut ‘Three Angles’.

Finally, rapat koordinasi, yang dipimpin ketua FKA BKM Kecamatan Klojen mengambil keputusan bersama, dengan harapan bisa ketemu Pj. Walikota Malang, walaupun sudah diagendakan tetapi belum pernah dijadualkan oleh petinggi pemerintah Kota Malang. Terbukti hingga hari ini tidak ada kejelasan kabar kabure! Entah kemana!

Dibacakan oleh seketaris FKA BKM, beberapa hal yang menjadi keputusan peningkatan progresifitas program, antara lain: 1. Membangun komunikasi, pertemuan per-dua bulan., 2. Meningkatkan komunikasi Three Angles di semua kelurahan., 3. Memperjuangkan sharing program sanitasi dengan LPMK dan Kelurahan., 4. Mengagendakan hearing dengan Pj. Walikota Malang, terkait sanitasi dan keterlibatan Pokmas kelurahan.

Berita ini baru ditulis setelah beberapa hari yang lalu setelah dilaksanakan pertemuan FKA BKM Kecamatan Klojen di kantor kelurahan Rampal Claket, Minggu (24/4), yang dihadiri anggota PK BKM 7 kelurahan yang hadir dan beberapa tokoh PK BKM periode lama, tahun 2000-an. (awik/kdr)

Editor : sandika putra maulana