Berita

Komunitas Sobo Embong Gelar Halal bi Halal, Hadirkan Kesenia Bantengan Berot Modern

KOTA MALANG | KIM-RODOWO, — Halal bi Halal, komunitas Sobo Embong menggelar kesenian Bantengan Berot Modern, disambut antusiasme masyarakat RW 08 dan seluruh warga. Komunitas tersebut bermarkas di RW 08 Kelurahan Oro-oro Dowo.

Ratusan warga hadir, di acara halal bi halal ini yang disponsori oleh Komunitas Sobo Embong, Zulkarnaen Loen, ketua Komunitas, yang akrab dipanggil “Along”. Minggu, (28/4/2024)


Kesenian Bantengan Berot Modern disajikan oleh Satrio Manggung dan Putra Arema, keduanya berasal dari Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedung Kandang dan Desa Temboro Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.

Hadir di tengah-tengah masyarakat Welirang, Pj. Walikota Malang didampingi Ka. Diskoperindag Kota Malang, Camat Klojen, Kapolsek Klojen, Lurah Oro-oro Dowo, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Wahyu Hidayat, Pj. Walikota Malang menyambut baik dengan gelaran kesenian Bantengan Berot Modern dan Bazar Murah Warga bagi warga RW 08 Kelurahan Oro-oro Dowo. Luar biasa!

Disampaikan oleh Wahyu Hidayat, bahwa pentingnya menjaga dan melestarikan seni budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, khususnya di Kota Malang untuk dihak patenkan.

Selaras apa yang disampaikan oleh pak Lurah Oro-oro Dowo dan Pak Camat Klojen, yang mengatakan bahwa pentingnya menjaga dan melestarikan seni budaya asli budaya warga Malang.

“Mohon maaf lahir dan bathin, kami menyambut baik acara halal bi halal ini yang dikemas dengan melestarikan budaya bantengan, yang dipandegani oleh Komunitas Sobo Embong, masih di bulan syawal ini semoga kita senantiasa menjalin tali silaturrahmi seluruh warga Oro-oro Dowo,” tuturnya.

“Dan, dengan adanya bantengan ini, bahwa bantengan ini lahir di Malang, mari kita jaga dan kita lestarikan! Harus kita sampaikan ke pemerintah untuk dihak patenkan! Jangan sampai seni budaya bantengan ini di-climated oleh negara lain. Ayo kita viralkan bantengan ini terus menerus!, bahwa bantengan ini milik kita,” tutupnya. (awik/kdr)

Editor: sandika maulana putra

Berita

Pelatihan Microgreens, Yulita: Serius, Pasti Ada Hasil! Dan Semoga Jadi Icon

KOTA MALANG | KIM-RODOWO, — Kegiatan pelatihan Microgreen untuk menciptakan ketahanan pangan serta menciptakan lingkungan sehat dan keluarga produktif meskipun di usia lanjut.

Kegiatan pelatihan Microgreen dilaksanakan oleh BPP (balai pelatihan pertanian) Kecamatan Klojen bekerja sama dengan Kasi PM (pemberdayaan masyarakat) Kelurahan Oro-oro Dowo. Senin, (29/4/2024)

Intan Ratri Prasundari SP., petugas BPP (Balai Pelatihan Pertanian) Kecamatan Klojen sebagai pemateri tunggal didampingi oleh Dra. Yulita, Kasi PM Kelurahan Oro-oro Dowo memberikan pelatihan tehnis menanam pohon/sayuran berumur pendek.

Kegiatan pelatihan dibuka langsung oleh Solikin, SE., Lurah Oro-oro Dowo tepat pukul 10.00. WIB. di Hall Kantor kelurahan Jl. Kunir 9 A Kota Malang.


Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan Ibu-ibu dan Bapak-bapak lansia, Pokja 3 TP PKK Kelurahan dan TP PKK RW dan tokoh masyarakat. Dan LPMK tidak ketinggalan, diwakilkan pada Yoyok selaku ketua Pokmas Kelurahan.

Yulita, Kasi PM Kelurahan, mempunyai alasan khusus mengapa banyak mengundang Bapak-bapak dan Ibu-ibu lansia di lingkungan Kelurahan Oro-oro Dowo serta Pokja 3, ia beralasan bahwa untuk meningkatkan aktifitas dan produksifitas bagi lansia, serta berharap bisa menjadi Icon Kelurahan Oro-oro Dowo.


“Dan ini memang agenda kegiatan lansia, agar meningkatkan produktifitas mereka, dengan menanam tanaman sayur berumur 7 sampai dengan 14 hari, itu adalah tanaman atau sayur yang bergizi tinggi daripada daunya yang sudah tua atau sudah berumur lebih dari 27 hari,” tuturnya.

“Lebih dari itu, sayuran umur pendek itu juga sangat bagus untuk dikonsumsi balita” tegasnya.

“Kenapa kegiatan Microgreen ini sangat penting? Pertama medianya tidak sulit, cukup dengan media plastik, dan tidak membutuhkan lahan luas bisa dilakukan kegiatan menanam biji-biji sayuran.” Lanjutnya, “Harapan kami, kalau ini bisa dikerjakan oleh para lansia di seluruh warga, kami yakin ini akan menjadi Icon di Kelurahan Oro-oro Dowo. Dukungan dari semua pihak sangat kami harapkan!”

“Sekali lagi, kami minta dukungan pada semua Ketua RW dan masyarakat Oro-oro Dowo!” Tutupnya.

Selanjutnya, Dilansir dari sumber, bppklojen.malangkota@gmail.com, Intan Ratri Pasundari menyampaikan bahwa, Microgreens berpotensi besar untuk adaptasi produksi sayuran berdaun skala mikro dan untuk meningkatkan nilai gizi dalam makanan manusia.

Ia menyampaikan, pada beberapa penelitian diketahui nilai gizi microgreens pada beberapa unsur makro (K, Ca), mikro (Fe dan Zn) dan beberapa mineral lainnya (Se dan Mo) lebih tinggi dibanding sayuran selada dewasa, menjadi sumber terbaik enzim tinggi protein, kaya serat dan rendah kalori

Microgreen adalah sayur kecil atau tanaman muda yang dapat dikonsumsi sebagai sayuran muda yang belum matang, dihasilkan dari biji sayuran atau herba, memiliki dua daun kotiledon yang berkembang sempurna dengan atau tanpa munculnya sepasang daun pertama yang asli, dapat ditumbuhkan dari benih berbagai spesies sayuran, tanaman herbal aromatik, tanaman liar yang dapat dimakan.

Selanjutnya, ia menyampaikan cara menanam microgreens di rumah masing-masing dengan sederhana.

Alat:
1. Nampan/wadah
2. Sprayer
Bahan:
1. Media tanam
2. Benih
3. Air

Tahap Pembuatan:
1. Siapkan media tanam yang akan digunakan (gelas plastik/nampan plasti)
2. Basahi sampai lembab
3. Taburkan benih dengan kerapatan cukup.tutup tipis dengan media tanam
4. Tutup dengan nampan atau simpan dalam tempat yang gelap selama kurang lebih 3 hari
5. Setelah berkecambah, letakkan pada tempat yang terkena sinar matahri tidak langsung
6. Semprot dengan sprayer apabila media tanam kering
7. Tanaman siap panen pada usia 7-27 hari setelah berkecambah
8. Pemanenan dapat dialakukan dengan cara digunting beberapa mili dari media tanam dengan jumlah sesuai kebutuhan

Kegiatan ditutup setelah memberikan pemahaman cara menanam sayuran berumur pendek, dan peserta menerima cendramata bermanfaat untuk kebutuhan rumahtangga. (awik/kdr)

Editor: sandika putra maulana

Berita

Pawai Budaya, Rangkaian Memperingati HUT Kota Malang ke 110th

KOTA MALANG, KIM-RODOWO, — Dalam Rangka memperingati HUT KOTA MALANG KE 110 tahun, digelar pawai kebudayaan, Start dari Balai Kota Malang – Finish di Jl . Semeru, pawai budaya ini ikuti 5 Kecamatan Se-Kota Malang dan OPD serta BUMD, budayawan, penuda, serta masyarakat . Sabtu, (27/4/2024)

Biarpun cuaca panas, semangat dari para peserta pawai tetap bersemangat tanpa ada yang meninggalkan barisan.

Sedikit keluhan, pantauan awak media KIM-Rodowo, ada keluhan warga masyarakat maupun yang datang dari luar kota Malang yang berbaris menonton di pinggir jalan.

Sedikit adanya ketidak nyamanan masyarakat menonton pawai yang terhalang lalu-lalang lalu-lintas kendaraan satu arah yang dilewati pawai.

Jalan satu arah yang dipergunakan peserta pawai, yang dipergunakan oleh Kendaraan roda dua maupun roda empat mengganggu warga masyarakat yang menonton maupun peserta pawai.

Akibatnya, terjadi kecelakaan kecil, peserta pawai tersenggol pengendara roda dua di tikungan.

Warga masyarakt yang mestinya bisa memberikan support dan mendekat untuk melihat peserta pawai jadi terhalang oleh kendaraan lalu-lalang. Mestinya harus diprediksi jalur alternatifnya.

Sesuai dengan arahan Drs. Heri Sunarko, Camat Klojen, menyampaikan bahwa Kecamatan Klojen mengangkat 5 tema:
1. Klojen Tempoe Doeloe
2. Klojen Panen Raya
3. Klojen Santri
4. Klojen Srofesi
5. Klojen Milenial

Se-Kecamatan Klojen mengikutsertakan 150 peserta, masing-masing 30 orang peserta perkelurahan.


Kelurahan Oro-oro Dowo diwakili dari unsur Linmas, dengan tema, “Malang Tempoe Doeloe”.

“Tema ini selaras menuju Kota Malang berkelas. Tujuannya mengangkat potensi di wilayah kita, inovasi dan budaya lokal, serta mengangkat kampoeng Heritage,” tutup Solikin selaku Lurah Oro-oro Dowo. (awik/kdr)

Editor: sandika putra maulana