Berita

Pawai Budaya, Rangkaian Memperingati HUT Kota Malang ke 110th

KOTA MALANG, KIM-RODOWO, — Dalam Rangka memperingati HUT KOTA MALANG KE 110 tahun, digelar pawai kebudayaan, Start dari Balai Kota Malang – Finish di Jl . Semeru, pawai budaya ini ikuti 5 Kecamatan Se-Kota Malang dan OPD serta BUMD, budayawan, penuda, serta masyarakat . Sabtu, (27/4/2024)

Biarpun cuaca panas, semangat dari para peserta pawai tetap bersemangat tanpa ada yang meninggalkan barisan.

Sedikit keluhan, pantauan awak media KIM-Rodowo, ada keluhan warga masyarakat maupun yang datang dari luar kota Malang yang berbaris menonton di pinggir jalan.

Sedikit adanya ketidak nyamanan masyarakat menonton pawai yang terhalang lalu-lalang lalu-lintas kendaraan satu arah yang dilewati pawai.

Jalan satu arah yang dipergunakan peserta pawai, yang dipergunakan oleh Kendaraan roda dua maupun roda empat mengganggu warga masyarakat yang menonton maupun peserta pawai.

Akibatnya, terjadi kecelakaan kecil, peserta pawai tersenggol pengendara roda dua di tikungan.

Warga masyarakt yang mestinya bisa memberikan support dan mendekat untuk melihat peserta pawai jadi terhalang oleh kendaraan lalu-lalang. Mestinya harus diprediksi jalur alternatifnya.

Sesuai dengan arahan Drs. Heri Sunarko, Camat Klojen, menyampaikan bahwa Kecamatan Klojen mengangkat 5 tema:
1. Klojen Tempoe Doeloe
2. Klojen Panen Raya
3. Klojen Santri
4. Klojen Srofesi
5. Klojen Milenial

Se-Kecamatan Klojen mengikutsertakan 150 peserta, masing-masing 30 orang peserta perkelurahan.


Kelurahan Oro-oro Dowo diwakili dari unsur Linmas, dengan tema, “Malang Tempoe Doeloe”.

“Tema ini selaras menuju Kota Malang berkelas. Tujuannya mengangkat potensi di wilayah kita, inovasi dan budaya lokal, serta mengangkat kampoeng Heritage,” tutup Solikin selaku Lurah Oro-oro Dowo. (awik/kdr)

Editor: sandika putra maulana