Berita

Pelatihan Microgreens, Yulita: Serius, Pasti Ada Hasil! Dan Semoga Jadi Icon

KOTA MALANG | KIM-RODOWO, — Kegiatan pelatihan Microgreen untuk menciptakan ketahanan pangan serta menciptakan lingkungan sehat dan keluarga produktif meskipun di usia lanjut.

Kegiatan pelatihan Microgreen dilaksanakan oleh BPP (balai pelatihan pertanian) Kecamatan Klojen bekerja sama dengan Kasi PM (pemberdayaan masyarakat) Kelurahan Oro-oro Dowo. Senin, (29/4/2024)

Intan Ratri Prasundari SP., petugas BPP (Balai Pelatihan Pertanian) Kecamatan Klojen sebagai pemateri tunggal didampingi oleh Dra. Yulita, Kasi PM Kelurahan Oro-oro Dowo memberikan pelatihan tehnis menanam pohon/sayuran berumur pendek.

Kegiatan pelatihan dibuka langsung oleh Solikin, SE., Lurah Oro-oro Dowo tepat pukul 10.00. WIB. di Hall Kantor kelurahan Jl. Kunir 9 A Kota Malang.


Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan Ibu-ibu dan Bapak-bapak lansia, Pokja 3 TP PKK Kelurahan dan TP PKK RW dan tokoh masyarakat. Dan LPMK tidak ketinggalan, diwakilkan pada Yoyok selaku ketua Pokmas Kelurahan.

Yulita, Kasi PM Kelurahan, mempunyai alasan khusus mengapa banyak mengundang Bapak-bapak dan Ibu-ibu lansia di lingkungan Kelurahan Oro-oro Dowo serta Pokja 3, ia beralasan bahwa untuk meningkatkan aktifitas dan produksifitas bagi lansia, serta berharap bisa menjadi Icon Kelurahan Oro-oro Dowo.


“Dan ini memang agenda kegiatan lansia, agar meningkatkan produktifitas mereka, dengan menanam tanaman sayur berumur 7 sampai dengan 14 hari, itu adalah tanaman atau sayur yang bergizi tinggi daripada daunya yang sudah tua atau sudah berumur lebih dari 27 hari,” tuturnya.

“Lebih dari itu, sayuran umur pendek itu juga sangat bagus untuk dikonsumsi balita” tegasnya.

“Kenapa kegiatan Microgreen ini sangat penting? Pertama medianya tidak sulit, cukup dengan media plastik, dan tidak membutuhkan lahan luas bisa dilakukan kegiatan menanam biji-biji sayuran.” Lanjutnya, “Harapan kami, kalau ini bisa dikerjakan oleh para lansia di seluruh warga, kami yakin ini akan menjadi Icon di Kelurahan Oro-oro Dowo. Dukungan dari semua pihak sangat kami harapkan!”

“Sekali lagi, kami minta dukungan pada semua Ketua RW dan masyarakat Oro-oro Dowo!” Tutupnya.

Selanjutnya, Dilansir dari sumber, bppklojen.malangkota@gmail.com, Intan Ratri Pasundari menyampaikan bahwa, Microgreens berpotensi besar untuk adaptasi produksi sayuran berdaun skala mikro dan untuk meningkatkan nilai gizi dalam makanan manusia.

Ia menyampaikan, pada beberapa penelitian diketahui nilai gizi microgreens pada beberapa unsur makro (K, Ca), mikro (Fe dan Zn) dan beberapa mineral lainnya (Se dan Mo) lebih tinggi dibanding sayuran selada dewasa, menjadi sumber terbaik enzim tinggi protein, kaya serat dan rendah kalori

Microgreen adalah sayur kecil atau tanaman muda yang dapat dikonsumsi sebagai sayuran muda yang belum matang, dihasilkan dari biji sayuran atau herba, memiliki dua daun kotiledon yang berkembang sempurna dengan atau tanpa munculnya sepasang daun pertama yang asli, dapat ditumbuhkan dari benih berbagai spesies sayuran, tanaman herbal aromatik, tanaman liar yang dapat dimakan.

Selanjutnya, ia menyampaikan cara menanam microgreens di rumah masing-masing dengan sederhana.

Alat:
1. Nampan/wadah
2. Sprayer
Bahan:
1. Media tanam
2. Benih
3. Air

Tahap Pembuatan:
1. Siapkan media tanam yang akan digunakan (gelas plastik/nampan plasti)
2. Basahi sampai lembab
3. Taburkan benih dengan kerapatan cukup.tutup tipis dengan media tanam
4. Tutup dengan nampan atau simpan dalam tempat yang gelap selama kurang lebih 3 hari
5. Setelah berkecambah, letakkan pada tempat yang terkena sinar matahri tidak langsung
6. Semprot dengan sprayer apabila media tanam kering
7. Tanaman siap panen pada usia 7-27 hari setelah berkecambah
8. Pemanenan dapat dialakukan dengan cara digunting beberapa mili dari media tanam dengan jumlah sesuai kebutuhan

Kegiatan ditutup setelah memberikan pemahaman cara menanam sayuran berumur pendek, dan peserta menerima cendramata bermanfaat untuk kebutuhan rumahtangga. (awik/kdr)

Editor: sandika putra maulana

Berita

Pawai Budaya, Rangkaian Memperingati HUT Kota Malang ke 110th

KOTA MALANG, KIM-RODOWO, — Dalam Rangka memperingati HUT KOTA MALANG KE 110 tahun, digelar pawai kebudayaan, Start dari Balai Kota Malang – Finish di Jl . Semeru, pawai budaya ini ikuti 5 Kecamatan Se-Kota Malang dan OPD serta BUMD, budayawan, penuda, serta masyarakat . Sabtu, (27/4/2024)

Biarpun cuaca panas, semangat dari para peserta pawai tetap bersemangat tanpa ada yang meninggalkan barisan.

Sedikit keluhan, pantauan awak media KIM-Rodowo, ada keluhan warga masyarakat maupun yang datang dari luar kota Malang yang berbaris menonton di pinggir jalan.

Sedikit adanya ketidak nyamanan masyarakat menonton pawai yang terhalang lalu-lalang lalu-lintas kendaraan satu arah yang dilewati pawai.

Jalan satu arah yang dipergunakan peserta pawai, yang dipergunakan oleh Kendaraan roda dua maupun roda empat mengganggu warga masyarakat yang menonton maupun peserta pawai.

Akibatnya, terjadi kecelakaan kecil, peserta pawai tersenggol pengendara roda dua di tikungan.

Warga masyarakt yang mestinya bisa memberikan support dan mendekat untuk melihat peserta pawai jadi terhalang oleh kendaraan lalu-lalang. Mestinya harus diprediksi jalur alternatifnya.

Sesuai dengan arahan Drs. Heri Sunarko, Camat Klojen, menyampaikan bahwa Kecamatan Klojen mengangkat 5 tema:
1. Klojen Tempoe Doeloe
2. Klojen Panen Raya
3. Klojen Santri
4. Klojen Srofesi
5. Klojen Milenial

Se-Kecamatan Klojen mengikutsertakan 150 peserta, masing-masing 30 orang peserta perkelurahan.


Kelurahan Oro-oro Dowo diwakili dari unsur Linmas, dengan tema, “Malang Tempoe Doeloe”.

“Tema ini selaras menuju Kota Malang berkelas. Tujuannya mengangkat potensi di wilayah kita, inovasi dan budaya lokal, serta mengangkat kampoeng Heritage,” tutup Solikin selaku Lurah Oro-oro Dowo. (awik/kdr)

Editor: sandika putra maulana

Berita

Rakor Sinkronisasi Pencairan Usulan Kegiatan Fisik Musrenbang & Pokir DPRD Tahun Anggaran 2024

MALANG KOTA, KIM-RODOWO, — Pemerintah Kelurahan Oro-oro Dowo bersama LPMK menggelar rapat koordinasi sinkronisasi, disamping verifikasi dan hasil rekomendasi atas usulan kegiatan fisik pada Musrenbang dan Pokir DPRD Kota Malqng Tahun Anggaran 2024, digelar di kantor Kelurahan Oro-oro Dowo.

Rapat koordinasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang bersumber dari usulan pokok pikiran (pokir) anggota dewan dan Musrenbang pada Tahun Anggaran 2024 berjalan lancar. Rabu, (24/4/2024)

Rakor sinkronisasi usulan kegiatan fisik ini bersama para 6 ketua RW penerima manfaat dan fungsionaris LPMK serta jajaran pemerintah kelurahan terkait, dalam hal ini adalah Kasi Sarpras Kelurahan Oro-oro Dowo.

Rencana pencairan usulan kegiatan fisik tahun 2023 yang cair tahun anggaran 2024 tahun ini, dilakukan sinkronisasi serta verifikasi atas rekomendasi hasil penetapan musrenbang dan Pokir Anggota Dewan usulan tahun 2023 yang lalu.

Di Kelurahan Oro-oro Dowo, 8 jenis kegiatan fisik dari 6 RW penerima manfaat telah menyerap total anggaran sebesar 393.000 APBD Kota Malang Tahun Anggaran 2024.

Lebih lanjut, Solikin, SE., membuka rakor sinkronisasi usulan rencana pencairan kegiatan fisik tahun anggaran 2024 menyampaikan bahwa patutlah berterimakasih kepada seluruh warga dan para tokoh masyarakat yang selama ini ikut serta dalam pengawalan kegiata demi kepentingan masyarakat secara keseluruhan.

“Sekali lagi kami ingatkan, janganlah ada penolakan lagi dari setiap yang sudah diusulkan dan sudah menjadi ketetapan! Saya malu sering disindir disetiap kesempatan dalam rapat koordinasi lurah tingkat kota maupun tingkat kecamatan,” tuturnya.

“Yang terpenting hari ini, jangan ada silva aggaran kegiatan sekecil apapun, harapan kita semua harus terserap habis!” Pungkasnya dalam pembukaan rakor pelaksanaan rencana pencairan Musrenbang dan Pokir.

Selanjutnya, rakor dipimpin langsung oleh Yuanna Syafariati, SE., dengan mekanisme
sinkronisasi usulan kegiatan fisik Tahun Anggaran 2024 dari 8 kegiatan usulan melalui pokir dan Musrenbang tahun 2023.

“Kami tekannkan, jangan ada malasah dalam pembangunan renovasi gedung RW atau pembangunan fisik lainnya terkait status tanah dan bangunan,” tekannya dalm awal pembukaan rakor.

“Kita harus patuh dengan hukum dan perundang-undangan yang ada! Jangan sampai ada temuan di kemudian hari,” tuturnya

Rakor ditutup dengan kesanggupan Andra Kurniawan, ST., Ketua LPMK, untuk membantu penyelesaian masalah status tanah dan bangunan bila ada, dan kalau ada masalah kemungkinan ada pengalihan kegiatan melalui DAK bulan Oktober 2024 mendatang. (awik/kdr)

Editor: sandika putra maulana