MALANG, KIM-RODOWO, – Dewan Pengurus Cabang (DPC) IPeKB Kota Bandar Lampung melakukan kunjungan dalam rangka studi tiru inovasi konvergensi perceparan penurunan stunting di Kelurahan Oro-oro Dowo (Rodowo) Kecamaran Klojrn.
Eko Wahyuningsih, S.Sos., selaku pimpinan DPC IPeKB (ikatan penyuluhan keluarga berencana) Kota Bandar Lampung memimpin kunjungan studi tiru terkait penurunan stunting yang berkesinambungan dengan diikuti 28 orang ASN petugas DPC IPeKB Bandar Lampung. Kamis, (24/8/2023)
Hadir dari pihak Kelurahan Oro Oro Dowo, Solikin, Lurah Oro Oro Dowo, beserta staff, kader Penanganan stunting Kelurahan Oro Oro Dowo, Daniel Mukti dari Kecamatan Klojen, Lettu ARH Cholisin beserta staff KODIM 0833, Babinsa Sertu Arif Darmawan sebagai bapak Asuh stunting di Kelurahan Oro-oro Dowo, dan petugas PLKB Kota Malang.
Turut mendampingi, ibu-ibu TP PKK Kelurahan dan TP PKK RW, ibu-ibu Posyandu, beberapa para kerua RW dan Linmas serta petugas dari Puskesmas Arjuno.
Dipilihnya Kelurahan Oro-oro Dowo sebagai tempat studi tiru penanganan stunting karena beberapa alasan antara lain:
1. sebagai kelurahan dengan penanganan stunting yang berkelanjutan
2. sinergisitas antar lembaga TNI/POLRI, Linmas, Posyandu, TP PKK, dan pihak terkait dari PLKB Kota Dan Ahli gizi dari Puskesmas Arjuno, serta tokoh masyarakat dan RW
3. Studi kasus dengan jumlah anak yg dikatagorikan stanting 25, tinggal 8 anak yg hrs mendapatkan pendampingan berkelanjutan hingga saat ini.
Solikin, Lurah Oro-oro Dowo dalam sambutannya membuka acara sharing dengan para rombongan petugas DPC IPeKB Kota Bandar Lampung menyampaikan bahwa capaian penanganan stunting itu tidak akan bisa nol persen tanpa campurtangan semua pihak, baik para pejuamg sosial maupun dengan para stakeholders terkait.
“Penurunan stunting yang semula dari 25 orang anak menjadi 8 orang anak, semua itu bisa dilakukan karena sistem kerja gotong royong dan kesadaran sosial tingga dar8 semua pihak,” tutur Solikin
Dia tegaskan, bahwa, “Harapan kami, stunting di Kelurahan Rodowo ini harus Nol persen, kita yakin bisa. Tanpa keyakinan dan kerja keras semua pihak, termasuk para tokoh masyarakat peduli, harapa harapan itu tidak akan tercai. Kita semua, bergotong royong mengatasi stunting bersama-sama, kita akan mampu.”
Dalam akhir sambutannya, memperkenalkan kader Penanganan stinting, dengan sebutan team DASHAT yang menyediakan menu makanan sehat bagi anak katagori Stunting, dengan 3 menu bergantian penyajian makan pagi, siang, dan sore.
Dan itu pun juga mendapatkan pantauan dan kerja sama dengan pihak Puskesmas Arjuno yang bertugas di kelurahan Oro Oro Dowo. Dia sampaikan di acara Pelaksanaan kunjungan langsung ke lokasi di Balai RW 08, JL. Buring kota malang.
Dalam kunjungan kerja studi tiru penangnan stunting yang di lokasi RW 08 Kelyrahan Oro-ori Dowo, bahwa DPC IPeKB Kota Bandar Lampung yang menganggab ketercapaiannya maksimal di Kelurahan tersebut.
Sementara, DPC IPeKB Kota Bandar Lampung dengan Program Kerja Target Capaian Percepatan Penurunan Stunting Secara Nasional tahun 2024 adalah 14 %, sedangkan Target Penurunan Stunting di Kota Bandar Lampung pada tahun 2024 scbesar 4 %.
“Dengan target penurunan yang sangat besar dari 11 % menjadi 4 %, maka kami, DPC IPeKB Cabang Kota Bandar Lampung merasa sangat perlu untuk melakukan Kegiatan TUDY TIRU ke daerah-dacrah yang memiliki inovasi Konvergensi yang berkesinambungan dalam Percepatan Penurunan Stunting,” tutur Eko Wahyuningsih, S.Sos.
“Di sini, saya bisa melihat sendiri bagaimana stunting bisa diatasi, ternyata karena keiklasan seluruh stakeholders, para tokoh masyarakat, para Kerua RT/RW, TP KK, Kader Postandu, tim penggerak Penangglangan stunting (Dashat), bapak-bapak TNI/POLRI dan pihak Puskesmas serta PLKB Kota Malang yang bekerja bergotong royong iklas melawan stunting,” tutupnya. (awik/kdr)
Authors : awik wahyudi/kadir wahyudi
Editor : sandika maulana putra