Berita

SOLIKIN: BPNTD TAHAP 2 CAIR MELALUI E-WAROENG

MALANG, KIM-RODOWO, – Penyaluran bantuan sembako program BPNTD Kota Malang dicairkan melalui E-Waroeng di kelurahan masing-masing, untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setempat.

Pencairan BPNTD untuk KPM masyarakat Oro-oro Dowo diterimakan di Kantor Kelurahan Oro-oro Dowo Kecamatan Klojen dengan KPM sebanyak 118 orang, dengan rincian sebagai berikut: Reguler 108 orang, Difabel 8 orang, dan Lansia 2 orang. So, total 118 orang. Yang semestinya 121 orang, meninggal 3 orang. Kamis, (13/4/2023)

Sumber penerima program BPNTD tersebut dari Putri anggota Puskesos atau pendamping dari Dinsos Kota Malang yang didampingi oleh Mariatin, akrab dipanggil Bu Agung, informasi yang didapat awak media KIM-RODOW.

Dan menurut Mariatin atau dipanggil Bu Agung, ketua E- Waroeng “Griyo Rodowo Sejahtera” bahwa pembagian bantuan sembako BPNTD bagi (Keluarga Penerima Manfaar) KPM masyarakat Oro-oro Dowo disampaikan melalui WAG bagu KPM yang memiliki HP sedangkan yang tidak punya tetap disampaikan melalui surat pemberitahuan.

“KPM bisa menerima beras dengan kualitas premium sejumlah 10 kg dan telor 10 butir setiap bulannya, karena penyalurannya untuk 2 bulan maka setiap KPM menerima 20kg beras dan 20 butir telor,” jelas Bu Agung.

Di awal sambutan Solikin, SE., Lurah Oro-oro Dowo pada saat prosesi pembagian sembako BPNTD bagi KPM warga Oro-ori Dowo menyampaikan bahwa seluruh data KPM sudah sesui yang diberikan kepada Dinsos Kota Malang.

“Pencairan BPNTD ini adalah tahap ke 2, dan semoga bantuan yang tidak seberapa ini bisa bermanfaat serta dapat meringankan beban hidup sehari-hari bagi penerimanya,” tutur Solikin.

Ditemui awak media KIM-RODOWO, Laily Qodariyah Tim Monitoring BPNTD dari Dinsos Kota Malang yang sedang memantau jalannya penyaluran bantuan sembako BPNTD di Kantor Kelurahan, E-Waroeng “Griyo Rodowo Sejahtera”.

Dia sangat mengapresisi bagi Petugas dan anggota pengurus E- Waroeng ini, karena;
1. Penerima Kartu BPNTD adalah benar-benar KPM setempat.,
2. KPM mengambil sendiri.,
3. Tempatnya yang representatif, sehingga tidak menyulitkan warga KPM.,
4. Adanya link/kerja sama dengan Babinsa dan Babhinkamtibmas demi pengawasan dan keamanan.,
5. Adanya pengembangan usaha untuk kesejahteraan anggota E-Waroeng.

“Jadi, menurut saya, Kantor Kelurahan Oro-oro Dowo ini tempatnya sangat representatif bagi KPM dan kegiatan sosial lainnya, untuk pengembangan usaha, saya yakin mampu,” tuturnya.

“Kedepan harapannya, semoga KPM berkurang, kalau berkurang berarti ada peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat kita,” terangnya.

“Tapi, semua itu tergantung perekonomian Global, kalau ada resesi ekonomi dan banyaknya PHK, serta usia lanjut tanpa pendapatan yang jelas dan cacat permanen yang mengakibatkan turunnya aktifitas produktif, itu yang kita pikirkan,” tutupnya.

Selanjutnya, Laily, nama yang berarti malam indah, melanjutkan tugasnya ke Kelurahan Samaan, setelah dari Kelurahan Penanggungan dan Kelurahan Oro-oro Dowo untuk melanjutkan monitoringnya. (qq/putri/dn/att/kdr)

Author : rizky fadilah/putri/dina oktaviana/atta/kadir wahyudi
Eritor : sandika maulana