Berita

Merasa Kehilangan Kasi PM, Perempuan Sat-set di Lingkungan Kelurahan Oro-oro Dowo

KOTA MALANG, KIM-RODOWO, – Akhir Masa Bhakti Dra. Yulita, Kasi PM Kelurahan Oro-oro Dowo. Ia perempuan tangguh dan gesit yang pernah dimiliki oleh Pemerintahan Kelurahan Oro-oro Dowo Kecamatan Klojen Kota Malang.

Acara perpisahan masa pengabdian Yulita Kasi PM ini diadakan di rumah makan jogyakarta. Sore, Rabu, (31/7/2024), hadir dalam acara itu, seluruh Kasi Kelurahan, perangkat kelurahan, TP PKK, Babinsa, LPMK, Katar dan KIM serta perwakilan Ketua RW. Acara Terbatas!

Kata, “Sat-Set!” pantas disematkan pada perempuan gesit ini, kenapa tidak! Karena ia perempuan cerdas dan gesit ketika setiap program kegiatan yang ia bebankan di pundaknya mudah diselesaikan dalam kebijakannya sebagai Kasi PM.

Kasi PM ini, merealisasikan setiap program kegiatan yang telah ditetapkan berdasarkan Musrenbangkel oleh pemerintah Kota Malang. Pun, ternyata ia dapat diimbangi oleh Kasi-kasi lain di lingkungan Pemerintahan Kelurahan. Walaupun semua itu juga tergantung oleh pimpinan, dalam hal ini adalah Solikin, SE., Lurah Oro-oro Dowo.

Para Kasi di Lingkungan Pemerintahan Kelurahan Oro-oro Dowo ini bukan sekedar pujian belaka! Tetapi faktanya memang begitu, ketika mereka memberikan pelayanan yang terbaii pada masyarakat. Gak kakean Dan! Gak kakean ita itu!

Mereka tidak mempersulit atau lemot dalam palayanan masyarakat dan merealisasikan program kegiatan setiap LK (lembaga kelurahan). Mereka “Sat-Set, Wat-wet gak kakean Dan!” Hampir semua para Kasi Kelurahan ini memang luar biasa!

Sepeninggal Yulita, semoga mendapatkan penggantinya yang bisa mengikuti irama kasi-kasi lainnya demi progresifitas pelayanan dan kemajuan warga Oro-oro Dowo. Gak ngenteni gak tolah-toleh!

Hasil investigasi awak media KIM-Rodowo, bukan sekedar memberikan pujian, hampir seluruh Ketua RW, Ketua RT, Ketua LK dan Karang Taruna/Pemuda serta tokoh masyarakat memberikan penilaian: “Good Job! and God Responsibility!”

“Terimakasih pengabdian jenengan memberikan yang terbaik, dan semoga penganti jenengan juga lebih baik. Gak lemot! Gak ita itu!” (kw/awik)

Editor: sandika maulana putra