KOTA MALANG | KIM-RODOWO || – Yulita, Kasi PM bersama Nanik Purwati, ketua TP PKK Kelurahan didukung Penyuluh PLKB Kecamatan Klojen melakukan sosialisasi dan pembentukan pengurus organisasi SELANTANG (sekolah lansia tangguh) di Kantor Kelurahan Jl. Kunir 9 Malang.
Hadir dalam sosialisasi dan pendirian sekolah lansia tanguh (Selantang), selain pengurus TP PKK, Paguyuban senam lansia, karang werda, perwakilan RW dan staff kelurahan.
Acara dibuka oleh Solikin, SE., lurah Oro-oro Dowo dan didampingi Yulita, Kasi PM. Dan, Danial Mukti, Penyuluh PMKB sebagai narasumber tunggal. Selasa, (25/6/2024)
SELANTANG adalah salah satu lembaga pendidikan non-formal mengupayakan kepedulian pendidikan bagi usia lanjut, dilakukan sepanjang hayat bagi lansia.
Danial Mukti menyampaikan bahwa, lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas.
Sasarannya, yaitu melahirkan lansia tangguh dan mandiri. Tetapi tujuan dari sekolah lansia itu adalah membangun ketangguhan 7 (tujuh) dimensi, yakni spiritual, fisik, sosial, emosional, intelektual, vokasional, dan lingkungan.
Lebih lanjut, berdasarkan Undang-undang No.13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia dan berdasarkan UUD 1945 bahwa negara ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
Mencerdaskan kehidupan bangsa itu tidak hanya pada anak usia dini atau anak usia belajar tetapi hingga di usia lanjut, negara harus tetap hadir.
“Tujuan dari pendirian sekolah lanjut usia tangguh (Selantang) ini adalah mengajak para lanjut usia untuk tetap beraktifitas, tentunya demi meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian bagi mereka,” tutur Danial.
Selanjutnya, ia sampaikan bahwa untuk aktifitas belajar mengajar akan menunggu petunjuk tehnis dari pemerintah kota terkait.
Dalam sosialisasi sesion selanjutnya, dibentuk struktur organisasi sekolah lanjut usia.
Dan, berdasarkan musyawarah mufakat dari para peserta yang hadir, menentukan struktur organisasinya, kepala sekolah, seketaris, bendahara sekolah, wali kelas dan wakil kepala bidang kurikulum.
Telah ditetapkan, Etty Setyowati sebagai kepala sekolah Selantang Kelurahan Oro-oro Dowo. Soal nama sekolah belum ditentukan, akan ditentukan pertemuan lanjutan.
Sekolah lanjut usia itu tidak melihat pekerjaan para calon murid saat akan mendaftar.
Syarat utama adalah mereka harus berusia 60 tahun ke atas dan mau mengikuti segala peraturan. Dan, sementara hanya menerima warga Kelurahan Oro-oro Dowo.
Dalam sosialisasi tersebut, ditangkap oleh awak media, tidak ada kententuan kelulusan terakhir dari calon peserta didik. Walaupun hanya lulusan sekolah dasar (SD), bahkan buta huruf juga boleh.
Peserta didik diharapkan bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar hingga wisuda.
“Setelah selesai dalam program Selantang secara keseluruhan nantinya akan di adakan wisuda bagi peserta didik Selantang yang dilaksanakan oleh pihak kelurahan,” lanjutnya.
Sekolah itu juga bekerja sama dengan UM dan Puskesmas Arjuno untuk selalu mengecek tensi dan gula darah para peserta didik.
Selain itu, rencananya akan tersedia psikolog yang siap menerima konsultasi para lansia, yang bekerja sama dengan Universitas Negeri Malang (UM).
Sambutan Solikin, SE., Lurah Oro-oro Dowo menyatakan bahwa pada kegiatan sosialisasi Selantang ini adalah menindak lanjuti program pemerintah penguatan program lansia, Ibu/Bapak lasia yang ada di Kelurahan Oro-oro Dowo untuk membentuk dan menuju lansia sehat, produktif dan mandiri. (awik/kw)