Berita

ABK DAN KARANGWERDA REKREASI BARENG KE BOONPRING, “BE HAPPY WITH US”

MALANG, KIM-RODOWO, – Anak berkebutuhan khusus (ABK) dan lansia (Karangwerda) Kelurahan Oro-oro Dowo Kecamatan Klojen Rekreasi Bareng ke Boonpring Tureng Kabupaten Malang.

Tujuan Rekreasi bagi difabelitas dan lansia adalah menyenangkan hati, dengan hati gembira adalah obat dan motifasi hidup yang tiada tara. Seakan hidup ini panjang.

Rekreasi ke Boonpring cukup dekat dengan Kota Malang, rekreasi tak perlu jauh, agar tidak capek dan yang terpenting hati senang and be happy always. Sabtu, (10/6/2023)

Kegiatan kelembagaan kelurahan Oro-oro Dowo diisi dengan rekreasi, going to Boonpring Turen. Yang diikuti oleh 33 orang Difabelitas (ABK) dan 34 orang lansia (Karangwerda) serta beberapa staff kelurahan mengawal kegiatan menikmati indahnya alam. Tentu saja bersama Bu Lurah, Ketua TP PKK dan Solikin, SE., lurah Oro-oro Dowo.

Boonpring Turen adalah pilihan tepat bagi difabelitas dan lansia untuk rekreasi, karena tempatnya tidak terlalu jauh dari Kota Malang. So, ketika pulang, tidak capek.

Disamping tempatnya tidak jauh, yang penting cukup memenuhi standar bagi difabel dan lansia untuk berdestinasi wisata.

Karena, pembangunan fasilitas difabel di tempat wisata adalah bertujuan untuk menciptakan kenyamanan dan keamanan pengunjung di destinasi wisata secara universal. Begitupun bagi lansia.

Dalam pengamatan awak media, Sedikit yang perlu diperbaiki, yaitu jalan akses menuju lokasi masih sangat kurang bagus, kursi roda belum mampu mengaksesnya. Bagaimana kalau hujan? Ah. Pasti licin.

Untungnya terang, karyawannya memang cukup familiar. Sangat perhatian dan baik. Sehingga kaum difabelitas dan lansia bisa menikmati object wisata tersebut.

Pengamatan awak media yang berkunjung di beberapa tempat wisata memang masih banyak tidak memperhatikan standar destinasi wisata bagi difabelitas dan lansia.

“Man, enak rekreasi?” Tanya awak media.

“Enak, jawabnya singkat.

“Tempatnya nyaman ya, sejuk. Ibu-ibu dan bapak-bapak pada riang yo?”

“Iyo. Asyik,” saut Darman.

“Seneng Man?”

“Yo seneng ta.”

“Lo gak bahaya ta?” Tanya awak media menggoda.

“Yo.. Bahaya ta lek jegur,” (bahaya kalau masuk danau)

Bisa difahami, ketika hati senang, badan terasa sehat. Jiwa raga so pasti akan sehat dan bugar. Karena hati is happy.

Tetapi, bagimanapun juga, secara pengertian, tempat wisata haruslah ramah difabel dan lansia. Karena, destinasi wisata yang mempertimbangkan kebutuhan penyandang difabel dan lansia ketika pengelolah memperhatikan desain dan pembangunan fasilitasnya.

Pembangunan fasilitas difabel dan lansia di tempat wisata bertujuan menciptakan kenyamanan dan keamanan pengunjung di destinasi wisata secara utuh. (awik/Qq/kdr)

Author : awik wahyudi/rizky fadilah/kadir wahyudi
Editor : sandika maulana

Exit mobile version