MALANG, KIM-RODOWO, – Dapur sehat atasi stunting (DAHSAT) methode penanganan stunting yang dilaksanakan oleh TP PKK beserta Kader Posyandu serta masyarakat peduli lainnya kini menjadi rujukan Studi Tiru dari beberapa kota/kabupaten lain.
Usni Hidayati, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Balai Penyuluh KB (PPPA, BPKB) beserta jajaran dan TP PKK Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatra Selatan melakukan studi Tiru Inovasi penanganan percepatan penurunan stunting di Kelurahan Oro-oro Dowo Kecamatan Klojen.
Studi Tiru yang dilakukan oleh Rombongan dari Kabupaten Ogan Ilir fokus pada penanganan pemberian asupan makanan dan Gizi dengan istilah Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT) di Kelurahan Oro-oro Dowo. Kamis, (31/8/2023)
Studi Tiru inovasi percepatan penurunan stunting di kelurahan Oro Oro Dowo dari Kab. Ogan Ilir, diterima langsung oleh Solikin, Lurah Kelurahan Oro Oro Dowo dan TP PKK, Ibu Nanik Purwati., Kasi Trantib Elzi Leonardo (yeye)., Yulita Kasi pemberdayaan masyarakat (PM), serta beberapa kader Posyandu.
Pada tanggal 24 Agustus 2023 yang lalu, Tim Dahsat, TP PKK Kelurahan Oro-oro Dowo juga kedatangan tamu studi tiru dari rombongan DPC IPeKB (ikatan penyuluhan keluarga berencana) Kota Bandar Lampung.
Terkait rombongan Studi Tiru itu, Dikonfirmasi awak media KIM-RODOWO, Solikin, selaku Lurah Kelurahan Oro-oro Dowo menerangkan bahwa dengan senang hati memberi informasi banyak, khususnya terkait Dahsat (dapur sehat atasi stunting) kepada rombongan dari Kabupaten Ogan Ilir.
“Kenapa Dahsat bisa berhasil dan berjalan baik, hingga mampu menurunkan stunting yang semula dari 25 anak kasus stunting menjadi 8 orang anak saat ini? Ya.. Karena semua pihak terlibat, mulai dari BPKB Kota Malang, TP PKK, Kader Posyandu, Linmas, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Ahli Gizi Puskesmas Arjuno, Koramil 0833 dan masyarakat peduli lain yang membantu membuka dapur sehat untuk memenuhi kebutuhan gizi anak kasus stunting,” tutur Solikin tersenyum lebar.
Usni Hidayati, Kepala dinas PPPA, BPKB Kabupaten Ogan Ilir, menyampaikan bahwa senang mendapatkan banyak informasi terkait penanganan stunting dengan fokus pada pemberian makanan dan gizi yang digerakkan oleh TP PKK dan Kader Posyandu dan masyarakat dengan mendirikan ‘Dahsat’ (dapur sehat atasi stunting) yang dibawa pengawasan langsung dari ahli gizi Puskesmas.
Pemerintah Kabupatan Ogan Ilir, staff terkait yang ditugaskan sebagai koordinator di Balai Penyuluh KB yang terdapat di 16 Kecamatan, 10 orang TP PKK diajak serta untuk studi tiru di Kelurahan Oro-oro Dowo cara menangani stunting dengan methode membuka dapur sehat.
“Dahsat, adalah cara penanganan stunting di Kelurahan Oro-oro Dowo ini akan kami terapkan di seluruh 16 Kecamatan kami, karena ini adalah cara efektif untuk menangani stunting,” papar Usni Hidayati selaku Kepala Dinas PPPA, BPKB Kab. Ogan Ilir.
“Karena kasus stunting di Kabupaten Ogan Ilir masih 24%, Alhamdulillah sekarang sudah turun 5%, penurunan ini cukup tinggi. Bagaimanapun juga kami masih perlu banyak belajar cara penanganan Stunting semaksimal mungkin,” tutupnya. (Qq/awik/kdr)
Authors : rizky fadilah/awik wahyudi/kadir wahyudi
Editor : sandika maulana putra