MALANG, KIM-RODOWO, – Warga RW 04 memggelar tirakatan atau barikan (syukuran red) untuk memperingati HUT RI ke 78 tahun di jalan kampoeng Gg 5/6 Kelurahan Oro-oro Dowo Kecamatan Klojen.
Tirakatan atau Barik’an 17 Agustusan adalah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang diadakan setiap tanggal 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan Bangsa Indonesia yang merdeka dari belenggu para penjajah asing. Kamis, (17/8/2023)
Seluruh warga RW 04 berkumpul di jalan kampoeng menggelar barikan di sore hari tepat pada setiap tanggal 17 Agustus yang dilaksanakan turun temurun sejak dilakukan para leluhur RW 04. Tirakatan atau Barikan diadakan menurut kearifan lokal masing-masing.
Tradisi tirakatan atau barikan ini dilakukan oleh warga masyarakat RW 04 setiap bulan Agustus untuk memperingati HUT RI, mulai warga masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, TP PKK RW 04, pemuda dan karang taruna.
Sony Rudiwiyanto, Ketua Panitia Pelaksana kegiatan perayaan HUT RI 78 menggelar kegiatan itu, dengan rangkaian kegiatan lomba untuk bapak-bapak, Ibu-ibu, serta anak-anak hingga gerak jalan dan malam puncak pentas seni yang akan digelar pada tanggal 27 Agustus 2023.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Ketua RW 04 dan staff, para ketua RT, tokoh masyarakat, seluruh pengurus TP PKK RW, tokoh pemuda dan Karang Taruna bahwa kegiatan ini tidak akan berjalan lancar tanpa sumbangsih bantuan dan dukungan semua pihak,” tutur Sony.
“Kita masih mempunyai banyak agenda kegiatan baik lomba, gerak jalan dan pentas seni, kami harapkan seluruh masyarakat ikut serta untuk meramaikan kegiatan ini hingga pada puncak kegiatan nanti,” harapnya.
Selanjutnya, Hariadi mewakili tokoh masyarakat memyampaikan beberapa hal di acara barikan tersebut, antara lain: pendidikan karakter (character building), kepekaan lingkungan dan nasionalisme.
“Pesan saya, untuk adik-adik teruslah belajar, jangan pernah berhenti belajar dan bijaklah menggunakan medsos. Kalau tidak bijak menggunakannya akan merugikan diri kita sendiri,” ungkapnya.
Sebelum acara makan bersama dimulai, kali ini tidak kelihatan nasi tumpeng seperti tahun sebelumnya. Barikan identik dengan Tumpengan, keduanya adalah peninggalan budaya leluhur. Budaya menunjukkan bangsa. Melestarikan budaya bangsa adalah mewarisi budipekerti leluhur.
Dewangga, Ketua RW 04 menyampaikan pesannya sebelum doa penutup dilantunkan oleh Gus Udin.
“Saya mengapresiasi yang sangat luar biasa kepada ketua panitia pelaksana dan seluruh panitia yang sukses menjalankan seluruh rangkain kegiatan memperingati HUT RI ke 78 tahun dan penyelenggaraan barikan di sore hari ini,” ungkap Dewangga Ketua RW 04.
“Perlu saya sampaikan pentingnya menyiapkan regenerasi untuk calon pemimpin masa depan, generasi Z, generasi emas karena mereka adalah generasi penerus bangsa ini,” tuturnya.
“Sebagai generasi penerus, kita jangan bertanya, ‘Negara telah memberi apa atau kampoeng ngekek’i opo nang awak”e dewe (kampoeng memberi apa pada diri kita). Tetapi bertanyalah, kita memberi apa pada kampoeng kita,” tutupnya. (awik/kdr)
Author : awik wahyudi/kadir wahyudi
Editor : sandika maulana