MALANG, KIM-RODOWO, Rapat Koordinasi penurunan stunting Kelurahan Oro-oro Dowo Kecamatan Klojen dipimpin langsung oleh Ibu Dra. Yulita, Kasi PM didampingi Solikin SE., Lurah Oro-oro Dowo.
Rapat Koordinasi penurunan stunting dihadiri oleh TP. PKK Kelurahan dan RW, anggota pengurus Posyandu, Babinsa, perwakilan ketua RW, Kasi Trantib, anggota KIM-Rodowo, perwakilan PMI Kota Malang dan tokoh masyarakat terkait bantuan berkelanjutan dari KORAMIL, PMI, PDAM, Kelurahan dan Puskesmas Arjuno. Jumat, (7/7/2023)
Rapat Koordinasi dibuka langsung oleh Solikin Lurah Oro-oro Dowo, disampaikan bahwa Tim Dahsat (dapur sehat atasi stunting) berjalan baik dan sesuai rencana, dan telah dilakukan masa timbang bayi, pada sepuluh hari pertama telah menunjukkan hasil.
“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak baik itu TP PKK dan seluruh kader Posyandu, Ketua RW, Linmas, Babinsa dan bhabinkamtibmas serta para tokoh masyarakat ikut bahu membahu berjuang menurunkan stunting yang terjadi pada anak-anak kita. Tak lupa pada ahli gizi Puskesmas Arjuno,” tuturnya dalam pembukaan rapat koordinasi di kantor Kelurahan.
“Alhamdulillah, anak-anak kita yang dianggab stunting sebanyak 25 anak, sekarang menyisahkan 16 anak, dari hasil pantauan pihsk terkait dengan melakukan timbang bayi dan anak pada sepuluh hari pertama,” paparnya.
“Oro-oro Dowo masih tergolong aman, tetapi mari kita berjuang bersama-sama menciptakan stunting 0% di lingkungan warga kita, kedepan semoga anak-anak kita tumbuh sehat semua, ” tuturnya. Dan dilanjut membuka acara rapat koordinasi penanganan stunting di wilayah Oro-oro Dowo.
Rapat Koordinasi dipimpin langsung oleh Bu Yulita Kasi PM membacakan SK Lurah No. 188.451/11/35.73.1008/2023, terkait pembentukan Tim Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang memgacu pada SK Walikota Malang Nomor : 188.45/118/35.73.112/2022 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), dan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Dra. Yulita, Kasi PM Kelurahan Oro-oro Dowo menyerahkan Bantuan dari Koramil dan PMI Kota Malang kepada bendahara Dashat sebesar Rp. 3.300.000. untuk digunakan belanja kebutuhan gizi balita dan anak stunting di lingkungan Kelurahan Oro-oro Dowo sebanyak 25 anak, walaupun 9 anak yang sudah dinyatakan bebas stunting. 16 anak masih dalam pantauan.
Sumber, kemenkes-RI, ada sejumlah hal yang penting diperhatikan untuk mencegah anak jadi stunting, pertama pada saat ibu remaja jangan sampai kekurangan darah. Karena itu Kemenkes memprogramkan pemberian tablet tambah darah dan diminum oleh remaja putri di sekolah.
Kedua adalah pada saat ibu hamil, intervensi yang dilakukan adalah pemeriksaan kandungan dengan USG dan intervensi gizi diberikan melalui makanan dengan protein hewani, karena protein hewani dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dan otak anak.
Ketiga adalah intervensi pada anak setelah lahir, menekankan jangan sampai anak stunting. Ketika bayi sudah lahir, harus dijaga gizinya yaitu dengan ditimbang berat badannya harus sebulan sekali.
“Baiklah Ibu-ibu kader posyandu yang saya hormati, sekiranya mohon dimaksimalkan bantuan tersebut dan mari kita bekerja bergotong royong melawan stunting demi masa depan anak Indonesia lebih kuat dan cerdas,” tutup Yulita. (awik/kdr)
Authors : awik wahyudi/kadir wahyudi
Editor. : sandika maulana