Berita

Solikin Himbau Gerakan Mudik Pastikan Tidak Ada Jentik

MALANG, KIM-RODOWO, — Solikin Lurah Rodowo menghimbau warga Oro-oro Dowo atau yang populer disebut ‘Rodowo’ agar warganya memastikan di rumahnya tidak ada jentik sebelum mudik di wilayah masing-masing. Kamis, (4/4/2024)

DBD cukup tinggi, Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit musiman yang berpotensi menjadi virus yang serius, atau KLB (Kejadian Luar Biasa).

DBD terjadi karena infeksi virus Dengue pada manusia yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Sosialisasi penanganan atau gerakan mudik tanpa ada jentik nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus dilakukan di Balai RW 06 Kelurahan Oro-oro Dowo, hadir Puskesmas Arjuno., Mukhamad Nasai, Kasi Trantib., Andri S., Babinsa Rodowo., TP PKK Kelurahan,TP PKK RW 06 dan Pos Yandu RW 06.

Sosialisasi dan tindakan tinjau ke bawah dilaksanakan yang kebetulan di RW 06 sedang berlangsung kegiatan Pos Yandu.

Solikin, bersama Tim melaksanakan gerakan bebas jentik nyamuk melakukan kunjungan ke beberapa rumah di wilayah RW 06 untuk melaksanakan pemeriksaan di rumah Bu Hamdani, Bu Wagimen, Pak Mukari dan ketua RW 6 Kel. Oro-Oro Dowo.

Dihubungi KIM-RODOWO, Ia menyampaikan secara langsung berpesan kepada semua pihak, baik pada Tim KIM, RW/RT dan seluruh lapisan masyarakt agar waspada karena terjadinya lonjakan kasus DBD yang cukup tinggi.

Sekedar Informasi: Kasus DBD Kota Malang mulai tgl 1 Januari 2024 s/d 31 Maret 2024 sudah mencapai angka 50% dari total kasus DBD th 2023 (selama 1th), dengan 1 kasus kematian.

“Tolong disampaikan himbauan tersebut kepada seluruh warga diwilayah masing-masing,” pesannya.

“Menyikapi hal ini, maka sebagai upaya pencegahan peningkatan kasus dan kematian, kami menghimbau agar warga melakukan Kerja Bakti Serentak di wilayah RW masing-masing, sebelum mudik, ” tutupnya.

Sesuai dengan petunjuk, ia menegaskan untuk mencanangkan gerakan ;”SEBELUM MUDIK PASTIKAN TAK ADA JENTIK” pada seluruh lapisan masyarakat Rodowo melalui medsos atau media penyuluhan lainnya. (awik/kdr)

Editor: sandika maulana putra

Berita

POKIR CAIR TAHUN ANGGARAN 2024, 100% NON-FISIK DI SEMESTER 1

https://rodowo.kim.id/berita/read/pokir-cair-2024-solikin-crosschecki9271-357302100801

Berita

Study Tiru Penanganan Stunting ke Kelurahan Sidoluhur Godean Kabupaten Sleman DIY

KOTA MALANG, KIM-RODOWO, – Kader Posyandu Kelurahan Oro-oro Dowo melakukan kegiatan study tiru penanganan stunting ke Kalurahan Sidoluhur Godean Kabupaten Sleman DIY bersama TP PKK Kelurahan dan RW serta para Stafft Kelurahn serta beberapa perwakilan Ketua RW.

Kehadiran rombongan dari Kelurahan Oro-oro Dowo Kecamatan Klojen Kota Malang datang pada hari jumat, 8 Maret 2024 pukul 13.10 WIB yang lalu disambut oleh staff dan Kasi Kamituwo Kalurahan Sidoluhur. Rabu, (13/3/2024)


Ikut hadir, Solikin SE., Lurah Oro-oro Dowo, Ketua TP PKk Ibu Nanik Purwati Spd, Kasi Pemberdayaan Masyarakat Ibu Dra. Yulita, Kasi Transtip Bapak H.Mohamad Nasa’i SE., serta perwakilan RW.

Kedatangan rombongan study tiru dari Kelurahan Oro-oro Dowo disambut oleh staff dan Kasi Kamituwo Bapak Wahyu Rahmadani yang mewakili Lurah Sidoluhur Bapak Hermawan Yudanto SE.

Acara ucapan selamat datang di Kelurahan Sidoluhur, selanjutnya dihidangkan makan siang bersama, setelah itu sambutan dari Kasi Kamituwo Bapak Wahyu Rahmadani yang menjelaskan sejarah Kalurahan Sidoluhur dan keberhasilan penanganan Stunting dengan baik dan zero stunting.

Solikin, selaku Lurah Oro-oro Dowo menyampaikan ucapan terimakasih yang telah diterimanya seluruh Kader posyandu yang dibawa untuk melakukan study Tiru Penanganan stunting di Kelurahan Sidoluhur Kabupaten Sleman DIY.

Dilanjutkan Penyampaian materi Penanganan Stunting oleh bapak Wahyu dengan langka utama “Intervensi Sensitive” yang mencapai expektasi zero stunting.

Kegiatan yang berhubungan dengan penyebab stunting secara tidak langsung ada 4 jenis bagian; pertama intervensi sensitif yaitu Penyediaan air minum dan sanitasi., Kedua, pelayanan gizi dan kesehatan., Ketiga, peningkatan kesadaran pengasuhan dan gizi dan ke-empat adalag peningkatan akses pangan dan bergizi.

Intervensi Spesifik kegiatan yang langsung mengatasi penyebab terjadinya stunting dan pada umumnya diberikan oleh sektor kesehatan seperti asupan makanan, pencegahan infeksi, status gizi ibu, penyakit menular dan kesehatan lingkungan. (awik/kdr)


Editor: sandika maulana putra