KOTA MALANG | KIM-RODOWO || – Dr., Ir. Wahyu Hidayat, M.M., memang mbois, program Ngombe ke 8 (Ngobrol Mbois Ilakes) ngobrol mbois sekali bersama warga Kecamatan Klojen yang bertempat di halaman kantor Kelurahan Oro-oro Dowo. Selasa (21/5/2024)
Program ngombe bareng atau ‘Ngobrol Mbois Sekali’ bersama warga ini adalah cara pendekatan dengan warga untuk mendengarkan secara langsung dan mengurai permasalahan yang ada di lingkungan Kota Malang.
Sat-set, wat-wet, penyelesaian masalah gak pakai lama! Kalau pun masalah itu bisa diekskusi di tempat akan diekskusi! Kecuali persoalan tehnis baru dibutuhkan kajian dan akan tetap sebagai agendakan untuk diselesaikan!
Setelah banyak mendengarkan pengaduan dan usulan perwakilan warga terkait lingkungan, pendidikan, ekonomi (UMKM), kesehatan dan lansia yang ditanggapi langsung oleh kepala OPD yang terkait, bahwa mereka berjanji akan menyelesaikan secepat mungkin.
Pantauan awak media KIM-Rodowo, terkait pendidikan PAUD, yang disampaikan oleh Bambang Subiyanto, SH., selaku anggota LPMK Kelurahan Oro-oro Dowo yang menyatakan bahwa secara defacto, PAUD yang ada di RW 06 ada murid, ada guru, ada tempat dan ada pengurus.
Menyampaikan aspirasi warga setempat bahwa agar PAUD tersebut bisa dibantu untuk menyelesaikan terkait perizinan kegiatan belajar mengajar agar jelas legalitas sekolah PAUD tersebut.
Sat-set! Kepalan OPD Pendidikan Kota Malang berjanji untuk membantu menyelesaikan masalah perizinannya, tentu saja dengan kreteria berdasarkan peraturan yang ada agar tidak ada masalah dikemudian hari. Masalah perizinan segera teratasi.
Selanjutnya, tidak hanya masalah pendidikan bahkan masalah lain yang diungkapkan dalam acara Ngombe bareng di halaman kantor Kelurahan tersebut yang telah disampaikan termasuk masalah gorong-gorong dan persoalan program fisik lainnya yang akan segera ditindak lanjuti oleh Kepala OPD PUPR Kota Malang. 1 hari kedepan!
Ngombe, Ngobrol Mbois Ilakes Bersama, yang bertempat di halaman Kantor Kelurahan Oro-oro Dowo disambut senyum lebar oleh Pj. Walikota Malang, Dr., Ir. Wahyu Hidayat, M.M., setelah mendengar keluhan masyarakat dan tanggapan semua kepala OPD Pemerintah Kota Malang.
Ia sampaikan mengapa menggunakan istilah Ngombe bareng bersama masyarakat, bahwa masyarakat memang butuh ngombe karena dahaga. Dahaga komunikasi secara langsung dengan pejabatnya.
“Karena masyarakat dahaga, kita harus kasih minum dengan cara mendengarkan langsung semua keluhannya sebagai aspirasinya yang harus kita eksekusi permasalahannya secara cepat ” paparnya.
Diksi Ngombe itu tidak hanya karena haus lalu minum air, akan tetapi Ngombe yang dijelaskan oleh Pj. Walikota Malang itu juga berujud mengangsu kaweruh persoalan yang ada di bawah agar bisa didengar langsung oleh Kepala OPD dihadapan Pj. Walikotanya, dan selanjutnya akan diintruksikan untuk diselesaikan secapatnya.
Dan, Ia sampaikan bahwa dengan acara Ngombe atau ngobrol bareng di ruang terbuka, tujuannya adalah agar tidak ada lagi skat atau keterbatasan komunikasi antara pejabat dan masyarakatnya.
“Semoga tidak ada lagi Keterbatasan komunikasi dan semoga antara pejabat dan masyarakat saling sinergisitas, agar Kota Malang, kedepan lebih baik,” tutup Pj. Walikota Malang, Wahyu Hidayat.
Acara Ngombe arau ngobrol bareng tersebut dihadiri seluruh Kepala OPD Pemerintah Kota Malang, 3 kepala Puskesmas Kecamatan Klojen, Camat Klojen, Penyuluh KB, 11 Lurah se Kecamatan Klojen, LPMK, TP PKK Kecamatan dan Kelurahan, LK (lembaga Kecamatan dan Kelurahan), para tokoh agama, pemuda dan masyarakat. (awik/Qq/kw)
Editor: sandika maulana putra